Huh!

Sungguh menyebalkan. Mungkin di Indonesia mayoritas konsumen cenderung dirugikan. Pihak produsen biasanya kurang berterus terang tentang pelayanan dan produk yang mereka jual. Dan kalaupun konsumen bertanya, dibuat sedemikian rupa sehingga konsumen selalu merasa bodoh.

Setidaknya begitulah perasaan saya sekarang.

Pertengahan bulan ini saya mengecek masa aktif kartu IM3 saya. Aktif sampai tanggal 26 September. Karena dua hal: pengalaman saya bahwa masa aktif di IM3 itu tidak termasuk masa tenggang, dan satu lagi karena pengalaman juga kalau mau bertanya ke contact center akan menghabiskan waktu setidaknya 10 menit (menunggu untuk berbicara dengan operator, belum termasuk waktu berbicara dengan operatornya) saya memutuskan untuk mengisi pulsa nanti-nanti saja.

Dua hari yang lalu saya baru membeli pulsa baru. Saat ingin mengisi, saya kaget mendapati pulsa saya tinggal 0 rupiah. Padahal sebelumnya ada sekitar 160 ribu rupiah!

Saya coba menelepon contact center beberapa kali. Gagal semua.

"Please dial again after a few minutes, all operators are busy."

Well, something like that.

Saya coba telepon ke contact center toll free lewat telepon rumah.

Tidak nyambung juga.

Saya online, mencoba membuka website im3.

Error.

Pintar banget, gerutu saya dalam hati.

Setelah menelepon lagi dan menunggu sembilan menit (setidaknya lebih cepat daripada waktu biasanya!) saya akhirnya dapat berbicara dengan operator.

Operator: Waduh sayang sekali Bu, masa tenggang kartu Ibu sudah habis.
Saya: Lho? 26 September itu bukannya masa aktif?
Operator: Iya, masa aktif sekaligus masa tenggang.
Saya: Perasaan dulu setalah masa aktif habis masih ada masa tenggang dua bulan, Mbak?
Operator: Oh, nggak. Kebetulan semenjak merger dengan Satelindo, ada aturan baru.
Saya: Jadi pulsa saya yang 160 ribu sebelumnya hilang begitu aja?
Operator: Iya, Bu, sayang sekali... padahal kalau saja Ibu menghubungi kami kemarin...
Saya: (dalam hati) Lha, kalo kemarin juga logikanya pulsa juga udah abis, kan?
Operator: Ibu masih bisa mengisi pulsa baru, supaya kartunya aktif lagi.
Saya: Tapi kalau saya isi baru, pulsa yang lama ilang semua?
Operator: Iya... sayang sekali ya, Bu?
Saya: (mulai gondok) Ya sudah kalau begitu saya hanguskan saja kartunya.
Operator: Tapi sayang, kan, Bu...
Saya: Biar sajalah.
Operator: Ada hal lain yang bisa saya bantu, Bu?
Saya: (dalam hati) Kembalikan 160 ribuku!
(yang saya ucapkan) Nggak ada. Terima kasih deh.
Operator: Sama-sama.

Yah. Saya hanya bisa pasrah. Karena memang salah saya main asumsi saja bahwa:
1) Aturan tidak akan berubah.
2) Perusahaan tidak akan merugikan konsumen.

Setelah ngobrol ama partner hidup saya, kami memutuskan untuk menagih 160 ribu itu pada IM3 nanti saja. Di akhirat!