Book Review

Quarter Life Fear by Primadonna Angela
GPU 2005, 224 hal.

Menurut gue, chicklit haruslah cerita yang segar, ringan, lucu, tapi
berbobot. Konflik boleh saja ribet dan kusut, tapi jangan buat
pembacanya ikut ribet. Chicklit satu ini termasuk dalam kategori yg
gue suka itu. Belinda adalah seorang gadis 25 tahun yg merasa
kehidupannya menyedihkan. Wajah tidak cantik, gemuk, karier tidak
cemerlang, gaji pas-pasan, nggak punya tujuan, nggak punya pasangan.
Sementara dia dikelilingi oleh orang2 yg nyaris sempurna. Mulai dari
sahabat yg kariernya cemerlang dan kalau ingin punya pacar tinggal
tunjuk, saudara2 yg menatapnya penuh hina karena belum ada rencana
nikah juga (cowok aja nggak punya!), sampai ibu yg cantik dan
ekspresif sampai Belinda menyebutnya the ultimate drama queen.

Buku ini mengisahkan perjuangan Belinda mengatasi rasa rendah
dirinya, ketololan-ketololan yg dilakukannya, perjuangannya mengatasi
kesedihan karena mantan pacarnya ternyata punya hubungan khusus
dengan musuhnya sejak sekolah, dll. Persisnya, yg dapat kita temui di
kehidupan sehari-hari. Bumbu humor yg tepat membuat gue meledak
ngakak berkali-kali. Karakter favorit gue disini adalah ibu Belinda,
yg mewakili sosok konyol dan tokoh penghibur di sela cerita. Yg
istimewa, kisah Belinda yg amat masuk akal dan bisa terjadi pada
siapa saja disatukan dengan bumbu humor yg super konyol dan super
heboh, tapi tanpa slapstick, yg mungkin takkan kita temui dalam
keluarga normal.

Donna berhasil membut pembaca (paling tidak gue) merasa kasihan pada
tokoh Belinda sekaligus juga nggak memberi kesempatan gue terhanyut
dalam cerita melankolis karena setiap saat tanpa diduga, muncul
humor2 konyol yg anehnya nggak pernah membuat saat2 melankolis itu
tampak sengaja dibuat lucu.

Seperti yg pernah gue bilang, siapa bilang bikin chicklit itu
gampang? Salut, Donna. You go girl!

Thanks a lot, Mbak Poppy!